Lagu Untukmu Indonesia, Dukungan Bernard Dinata untuk Tanah Airnya

foto: @bernarddinata

Informasi kekinian, Bernard Dinata adalah pria berdarah Indonesia yang lahir di Los Angeles, Amerika Serikat dan dibesarkan di dua negara berbeda, Singapura dan Amerika. Kini, pria lulusan Berklee College of Music, Boston yang memiliki keluarga di Jakarta itu, menetap di Boston.

Pindah dari satu tempat ke tempat lainnya apalagi negera berbeda, menjadikan hal itu sebagai pengalaman berharga baginya. Karena bisa beradaptasi dengan budaya dan orang-orang yang berbeda. Merasa beruntung dengan hal itu, tapi sekaligus menjadi beban saat kecil. Karena harus tinggal dan pindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang cepat dan beradaptasi lagi dengan lingkungan baru. Tapi dia sangat bersyukur.

Bagaimana "Lagu Untukmu Indonesia" tercipta?

Berawal ketika kembali ke Indonesia (Jakarta), Bernard berpikir untuk melakukan sesuatu yang berarti untuk Indonesia di masa pandemi ini. Sebagai lulusan Berklee College of Music, Boston, sesuai jalurnya di bidang musik, maka terciptalah ide "Lagu Untukmu Indonesia". Kemudian melalui komunikasi telepon dari Jakarta, Bernard menghubungi Abraham di Boston, sahabat Indonesia di kampus yang sama untuk mendiskusikan ide lagu tersebut. Dia juga menghubungi sahabat-sahabat kampusnya yang sudah kembali ke negara masing-masing untuk ikut menyanyikan lagu itu.

Lagu ini terasa istimewa bagi Bernard, karena proses produksi dilakukan dari rumah dan dari negara masing-masing. Mereka bisa melalui semua kendala yang ada hingga semua terwujud dalam waktu empat bulan.

"Kalo biasanya bikin lagu bisa dua bulan, tapi karena terkendala jarak, tidak bertemu di satu tempat, akhirnya project ini selesai dalam waktu empat bulan," ucapnya yang dikutip dari YouTube OZ Radio, Bandung.

Diringi permainan keyboard Abram (Indonesia), dalam lagu ini Bernard bernyanyi bersama sahabat-sahabatnya dari berbagai negara yaitu Emilia De Cola (Canada), Frasser Watt (Scotland), Mike Soto (Mexico), Liya (Bulgaria), Manica (Thailand), Adam Corneal (Trinidad & Tobago), Calvin Ives (Chicago, USA), Annamarie Rosanio (New York, USA), Lew (Singapore) dan Stephanie Pourgouri (Cyprus).

Salah seorang sahabat Bernard, Calvin yang berasal dari Chicago, sempat mengalami kesulitan dalam berbahasa Indonesia, tapi sangat antusias ikut serta.

"Calvin hanya bisa berbahasa Inggris dan tidak pernah mendengar bahasa Indonesia sebelumnya. Tapi dia mau belajar dengan keras melafalkan bahasa Indonesia untuk lirik lagu itu," ungkap Bernard.

Proses terakhir adalah "video editing" yang dikerjakan Bernard di dalam kamar hotel di Singapura. Karena waktu itu dalam masa karantina 14 hari, disebabkan saat itu dia baru saja terbang dari Boston ke Singapura.

Musik adalah bahasa universal. Begitupun dengan pesan yang disampaikan oleh lagu ini. Ditujukan untuk mendukung Indonesia untuk bisa kuat melalui masa pandemi ini. Tapi dalam video musiknya, tetap dicantumkan lirik dua bahasa, Indonesia dan Inggris.

"Biar orang-orang yang ada di seluru dunia, selain Indonesia juga bisa menerima pesan dari lagu ini yang menginspirasi banyak orang di seluruh dunia," lanjutnya

Bernard mengawali dunia YouTube sejak 2014 saat usia 18 tahun. Penyuka band Ungu dan Kerispatih (Sammy Simorangkir), serta penyanyi Isyana, Afghan dan G.A.C ini, sebelumnya juga sudah pernah bekerjasama dengan Warner Music Indonesia untuk lagu "I Tell All My Friends about You".