Cegah Covid-19, Pilih Masker Kain atau Face Shield?

Foto : pasja1000 by Pixabay

Informasi kekinian, saat ini masker dan face shield (pelindung wajah) merupakan dua benda yang banyak digunakan untuk mencegah penularan virus Covid-19.

Beberapa orang menganggap face shield melindungi lebih baik dibanding masker kain. Face shield dapat melindungi bagian wajah, seperti mata, hidung, dan mulut dari droplet atau cipratan cairan dari saluran pernapasan yang mengandung kuman, termasuk virus Covid-19.

Baik masker kain maupun face shield memiliki kelebihan masing-masing digunakan di masa pandemi ini. Yuk, simak penjelasan berikut:

Masker Kain

Kelebihannya, bisa digunakan berkali-kali, cuci bersih, pakai dan cuci kembali. Lebih mudah diproduksi dan bisa didapat dengan harga relatif ekonomis. Bisa menahan droplet dan menangkal hingga 70 persen partikel.

Kekurangannya, masker kain tidak bisa memproteksi semua jenis partikel yang ada. Virus bisa menempel pada pori-pori kain. Walaupun bisa menahan droplet, tapi tetap bisa ditembus aerosol dan airborne.

Face Shield

Kelebihannya, lebih nyaman digunakan karena tidak menghalangi pernapasan. Mudah dibersihkan dengan sabun dan air ataupun disinfektan. Face shield tidak menutup ekspresi wajah karena tembus pandang. Mampu mengurangi virus yang bisa diinhalasi sekitar 92 persen.

Kekurangannya, karena tidak disegel baik, memungkinkan aerosol tetap bisa menembus, dan face shield tidak mudah diproduksi sendiri seperti masker kain.

Pilih Masker atau Face Shield?

Menurut Baliley, dokter spesialis pencegahan infeksi dari St. Joseph Hospital dan Mission Hospital California AS, disarankan memakai masker saat berada di luar rumah untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona, terutama bagi orang tanpa gejala.

Sementara face shield  adalah APD bagi petugas kesehatan. Karena masyarakat umumnya tidak terpapar kontak dengan pasien berisiko tinggi dari jarak dekat. Masyarakat yang masih bisa jaga jarak aman minimal dua meter saat di luar rumah, cukup menggunakan masker.

Bruce Polsky, MD, dokter spesialis penyakit menular dari NYU Winthrop Hospital AS, menyebut bahwa face shield digunakan petugas medis sebagai perlindungan ekstra dari kontaminasi penyakit, bukan pengganti masker.

Sementara itu ahli penyakit tropik dan infeksi RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Erni Juwita Nelwan, SpPD, mengatakan bahwa masker kain dan face shield tidak bisa dibandingkan dalam upaya pencegahan virus Covid-19. Untuk hasil maksimal dalam mencegah penularan virus Covid-19, disarankan menggunakan keduanya.

Dikutip dari StraitsTimes, Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong menyatakan bahwa gugus tugas yang memerangi wabah Covid-29 telah memutuskan jika pelindung wajah tidak seefektif masker dalam mengurangi risiko penularan virus.

Penggunaan masker maupun face shield masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Masyarakat dipersilakan mengenakan face shield sebagai perlindungan ekstra saat beraktivitas di luar rumah. Gunakanlah alat pelindung diri sesuai dengan kebutuhan. Sebisa mungkin tinggal di rumah, jaga jarak aman minimal dua meter saat berada di luar rumah, menjaga daya tahan tubuh, serta rajin membersihkan tangan.