Dexamethasone, Obat Covid-19 Temuan Peneliti Universitas Oxford

Foto : Michal Jarmoluk by Pixabay

Informasi kekinian, Dexamethasone adalah obat untuk mengatasi peradangan, reaksi alergi, dan penyakit autoimun yang termasuk dalam jenis obat kortikosteroid. Di Inggris, dexamethasone digunakan sejak awal pandemi Covid-19 dan telah menyelamatkan sekitar 5.000 nyawa.

Para ilmuwan dari Universitas Oxford, Inggris melakukan pengujian dexamethasone terhadap 2.000 pasien Covid-19. Kemudian membandingkannya dengan 4.000 pasien yang tidak diberikan dexamethasone.

19 dari 20 pasien yang mengidap Covid-19 sembuh tanpa harus dilarikan ke rumah sakit. Dan dexamethasone terbukti menyembuhkan pasien kritis.

World Health Organization (WHO) menegaskan bahwa temuan ini baru efektif pada pasien Covid-19 dalam kondisi kritis, belum pada pasien Covid-19 dengan gejala ringan.

Dexamethasone telah masuk daftar WHO Model List of Essential Medicines sejak 1977 dalam berbagai formulasi. Obat ini bisa didapatkan hampir di semua negara.

Obat dexamethasone biasanya diresepkan dokter untuk penggunaan jangka pendek. Pada kasus tertentu bisa diresepkan untuk jangka waktu yang lama.

Obat dexamethasone adalah obat steroid yang biasanya digunakan untuk mengurangi peradangan. Mengobati berbagai kondisi seperti alergi, asma, eksim, penyakit radang usus dan radang sendi.

Selain itu, seperti dilansir dari RX List, obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati kolitis ulserativa, lupus, psoriasis, dan gangguan pernapasan.

Obat dexamethasone ini bisa menimbulkan efek samping seperti reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Jika disertai dengan gejala lain, misalnya otot kejang, lemas, penglihatan kabur, sakit mata, sesak napas karena kegiatan ringan, bengkak, berat badan meningkat cepat, dan sakit kepala, segera konsultasikan dengan dokter.