foto : freepik | katemangostar

Informasi kekinian, Personal Trainer (PT) adalah sosok yang ada di gym. Tugasnya, selain membimbing client yang menggunakan fasilitas gym untuk melakukan teknik gerakan dan alat yang digunakan, juga mampu menjadi motivator dalam mencapai "Body Goals".

Terkadang, teman-teman PT itu suka lupa bahwa "Komunikasi dan Motivasi" adalah kunci keberhasilan sebuah program. Karena sebanyak apapun sertifikat yang dimilikinya, atau sebanyak apapun prestasi yang pernah dicapai oleh PT itu, semua tidak akan ada artinya kalau pesan yang disampaikan PT tidak sampai dengan baik kepada client.

Karena PT dan client ibarat sebuah team yang harus kompak dan solid. Contoh, seorang PT mendapatkan client yang ingin mengurangi berat badan. Jika si client cuek, acuh dengan apa yang dimakan, maka program penurunan berat badan tidak akan bisa berhasil.

Dua hal berikut harus jadi perhatian kamu, ketika mencari seorang PT untuk mencapai Body Goals yang diimpikan.

• Attitude
  
  Merupakan poin penting ketika kamu mencari PT. Percayalah, kamu tidak butuh seorang PT dengan segudang sertifikat dan prestasi. Jika dia memiliki sikap congkak, merasa paling tahu dan paling benar sendiri.
  
  Karena tugas seorang PT adalah membuat client nyaman. Menyajikan latihan yang fun dan dinanti-nantikan oleh client. Bukan suasana latihan yang menyalahi gerakan terus menerus atau membanggakan pencapaian trainer. Ingat, selama client tidak membahayakan dirinya dengan beban dan gerakan berbahaya, ikuti dan koreksi sedikit demi sedikit.
  
  Karena melakukan gerakan Squat sangat mudah untuk mereka yang sudah sering melakukannya. Tapi akan sangat sulit bagi mereka yang tidak pernah melakukannya.
  
  
• Motivator yang Handal
  
  PT adalah guru bagi setiap client-nya. Memotivasi client adalah hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh client. Karena Body Goals berawal dari mimpi.
  
  Tugas trainer adalah membuat client tetap "On Fire" dengan motivasi di setiap sesinya. Agar client dengan senang hati menikmati proses yang sedang berjalan. Bukan mengajak client makan junk food atau nongkrong sambil menikmati makanan yang tinggi kalori.
  
  Jadi, jika terkadang ada yang memuji saya karena ada client saya yang berhasil, saya pasti bilang, "Dia berhasil bukan karena saya, tapi karena dia sungguh-sungguh dengan tujuannya dan saya beruntung dapat client yang mau menurut dan mendengarkan apa yang saya sarankan."