Luncurkan Gerakan Satu Rumah Satu Pendongeng, Siap Ciptakan Setiap Rumah Penuh Cerita

Informasi kekinian, "Satu Rumah Satu Pendongeng" adalah gerakan yang digulirkan oleh "Komunitas Dongeng Lagi Dong" dan didukung oleh "Komunitas Rumah Cerita Anak". Gerakan ini dibuat sebagai bentuk tanggungjawab untuk menumbuhkan kembali minat literasi terutama pada kegiatan mendongeng. Saat ini Satu Rumah Satu Pendongeng telah menyiapkan berbagai kegiatan untuk mengwujudkan Satu Rumah Satu Pendongeng.

Satu Rumah Satu Pendongeng, digagas para penggiat literasi yang tergabung dalam komunitas Dongeng Lagi Dong, berawal dari keresahan melihat perkembangan literasi saat ini di Indonesia. Satu Rumah Satu Pendongeng bukan hanya sebuah gerakan tapi adalah sebuah perubahan untuk menciptakan setiap rumah penuh cerita. Gerakan ini adalah jawaban dari keresahan melihat lemahnya minat literasi di rumah.

Visi dan Misi gerakan Satu Rumah Satu Pendongeng sudah ada sejak 2018, namun memang baru digulirkan secara serius pada  2019. Pada 2021 Satu Rumah satu Pendongeng hadir kembali dengan bekerjasama dengan Rumah Cerita Anak. Mimpi dari dibuatnya Satu Rumah Satu Pendongeng adalah untuk menumbuhkan kembali kegiatan berdongeng dari rumah. Beberapa rancangan kegiatan sudah dibuat untuk mewujudkan Satu Rumah Satu Pendongeng, mulai dari mempersiapkan kelas membaca, kelas menulis dan kelas mendongeng bagi siapaun yang berminat hingga berencana melakukan Festival Satu Rumah Satu Pendongeng. Namun, saat ini fokus pertama adalah memperkenalkan gerakan Satu Rumah Satu Pendongeng  kepada berbagai pihak terkait untuk dapat memberikan dukungan bagi gerakan ini.

“Satu Rumah Satu Pendongeng kita rancang dan buat sebagai satu bentuk kepedulian kita melihat kurangnya minat bercerita dirumah yang sebetulanya sudah menjadi budaya kita sejak dulu, dan dongeng itu sangat bagus sekali untuk perkembangan anak, membangun kedekatan dengan anak juga”, ungkap Ka Resha, Ketua Gerakan Satu Rumah Satu Pendongeng.

Dilansir dari sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id, melalui cerita, orangtua dapat menanamkan nilai-nilai moral, dan nilai-nilai karakter. Sehingga, anak nantinya akan tumbuh dan berkembang dengan kepribadian dan akhlak yang terpuji.

Efek dari cerita dapat dimanfaatkan orangtua sebagai metode mendidik karakter anak. Pada sebuah cerita terdapat amanat yang sangat penting bagi perkembangan pola pikir anak-anak. Begitu pula tokoh dalam cerita dapat menjadi teladan bagi anak-anak.

“Tanpa orang tua sadari, melalui cerita yang didengar atau dibaca, anak telah menyerap beberapa sifat positif yang kemudian ingin ditiru anak. Seperti kejujuran, keberanian, kerja keras, saling mencintai sesama manusia, menyayangi binatang, mandiri, serta anak belajar untuk membedakan hal-hal yang baik dan buruk. Nah hal ini (dongeng)  ingin kita tumbuhkan kembali” pungkas Ka Resha.

Gerakan ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak dan partisipasi masyarakat untuk ikut dalam gerakan Satu Rumah Satu Pendongeng. Kegiatan ini tidak hanya diperuntukan bagi orang tua saja, siapapun yang belajar dan memiliki ketertarikan dibidang Literasi dapat menjadi bagian dari gerakan Satu Rumah Satu Pendongeng.

Bagi kamu yang ingin berkolaborasi dengan Satu Rumah Satu Pendongeng, bisa menghubungi:
Sekar Ayu
Email: s.sekarfadillah@gmail.com
Telp: +62 821-2139-0209