Fenomena Alam Matahari Melintasi Kabah Saatnya Kalibrasi Arah Kiblat

Foto : Fuad Hasan by Pixabay

Informasi kekinian, Rabu, 27 Mei 2020, akan terjadi fenomena alam yang muncul setiap tahun, yakni matahari akan melintas di atas Ka'bah.

Dalam situs resmi Kementerian Agama, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Agus Salim mengungkapkan berdasarkan data astronomi, Rabu (27/05) dan Kamis (28/05), matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah. Fenomena alam ini akan terjadi pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka'bah.

Fenomena alam ini dikenal dengan nama Istiwa A'dham atau Rashdul Qiblah, dimana waktu Matahari di atas Ka'bah dimana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.

Sementara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) merinci bagaimana fenomena alam ini terjadi.

Pusat Sains Antariksa Lapan dalam laman Instagram resminya menulis "Setiap tahun, ada waktu-waktu tertentu ketika posisi Matahari berada tepat di atas Ka’bah ketika tengah hari yakni: 28 Mei pukul 12.18 Waktu Saudi atau 9.18 Universal Time, dan 16 Juli pukul 12.27 Waktu Arab Saudi atau 9.27 Universal Time (untuk tahun kabisat, 27 Mei dan 15 Juli)."

Lapan mengatakan via Instagram @pussainsa_lapan
bahwa fenomena itu disebut sebagai Kalibrasi Arah Kiblat (Arab: Istiwa’ al-A’zham, Inggris: Great Culmination) atau disebut juga sebagai Rasdul Qiblah Global, karena separuh wilayah Bumi dapat memanfaatkan momen ini untuk meluruskan arah kiblat.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada tanggal 27 dan 28 Mei 2020 akan terjadi fenomena alam yang muncul setiap tahun, yakni matahari akan melintas di atas Ka'bah.

Momentum ini bisa digunakan umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya. Yaitu dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah.

Berikut adalah cara-cara untuk kalibrasi arah kiblat:

  • Sesuaikan jam yang digunakan dengan jam BMKG, RRI atau Telkom
  • Tegakkan tiang lurus pada permukaan yang datar. Pastikan tiang tersebut menghasilkan bayangan.
  • Tandai arah bayangan yang dihasilkan oleh tiang lurus saat Matahari tepat berada di atas Ka'bah pada pukul 16.18 WIB.
  • Arah kiblat mengarah dari ujung bayangan menuju tiang yang disediakan
  • Kondisi seperti ini akan terulang tiap tahunnya pada tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli.

Pihak Lapan menjelaskan untuk menggunakan alat dari tiang lurus yang berdiri tegak di atas papan yang datar untuk membentuk bayangan tiang pada papan. Bayangan inilah yang sering disebut bayangan Matahari, akan digunakan untuk menentukan arah kiblat.

Jika pengukuran dilakukan di sebuah bangunan, seperti di masjid, maka kusen jendela, kusen pintu, atau sisi bangunan dapat digunakan sebagai ganti tiang untuk membentuk bayangan pada lantai. Dan arah kiblat mengarah dari ujung bayangan menuju benda-benda tersebut.