Hati-hati, Telur Infertil Beredar di Pasaran

Foto : Couleur by Pixabay

Informasi Kekinian, kasus penemuan telur infertil oleh Tim Satgas Pangan Tasikmalaya di Pasar Cikurubuk, Tasikmalaya beberapa waktu lalu, membuat konsumen harus berhati-hati ketika membeli telur di pasaran. Baik itu pasar tradisional maupun melalui online.

Apa itu Telur Infertil?

Telur infertil termasuk dalam kategori telur Hatched Egg (HE). HE adalah telur yang tak digunakan atau tak terpakai dari perusahaan breeding ayam broiler atau ayam pedaging. Selain dari telur infertil, telur HE bisa berasal dari telur fertil namun tidak ditetaskan perusahaan breeding. Karena suplai anakan ayam atau DOC (Day Old Chick) yang terlalu banyak, sehingga biaya menetaskan telur lebih mahal dari harga jual DOC.

Telur infertil tidak boleh diperjualbelikan. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam RAS dan Telur Konsumsi.

Dalam Bab III pasal 13 disebutkan, pelaku usaha integrasi, pembibit GPS, pembibit PS, pelaku usaha mandiri dan koperasi dilarang memperjualbelikan telur tertunas dan infertil sebagai telur konsumsi.

Ciri-ciri Telur Infertil yang Harus Diketahui

Berbeda dengan telur ayam negeri yang cangkangnya berwarna agak kecokelatan, telur infertil memiliki cangkang berwarna pucat atau putih.

Karena akan busuk dalam seminggu, telur infertil dijual relatif murah. Sekitar Rp 7.000 sampai Rp 10.000 per kg, jauh di bawah harga telur ayam ras di atas Rp 20.000 per kg.

Waspadalah saat membeli telur dan tidak tergiur harga murah. Karena telur infertil sangat berbahaya jika dikonsumsi.