Salah Produk Suplemen atau Penjualnya?

foto : xb100 - freepik

Informasi kekinian, sebagian orang yang mendambakan tubuh berotot dengan sixpack, sering mengandalkan penggunaan produk suplemen untuk mewujudkan impian tersebut.

Tidak ada yang salah dengan produk-produk suplemen yang beredar di pasaran saat ini. Produk yang telah tersertifikasi BPOM seharusnya aman dikonsumsi. Apalagi tercantum saran penyajian pada tiap produk, sebagai panduan yang harus diikuti. Sementara tubuh juga memiliki mekanisme alami untuk membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan melalui urine.

"Suplemen merek apapun tidak menyebabkan ginjal. Kesalahan bukan pada produknya, tapi pada habit penggunaannya," terang Canggih Fitra Mahendra (atlet fitness dan entrepreneur) dalam live instagramnya di akun @canggihfit kemarin malam (02/7/2020).

Dalam penggunaan suplemen, Canggih menyarankan untuk mempelajari metabolisme dasar tubuh masing-masing, sebelum mengkonsumsinya. Karena tiap orang memiliki metabolisme yang berbeda.

"Banyak industri suplemen membiarkan kita tetap bodoh agar para costumer tetap bergantung pada produk suplemen tersebut. Penjual produk suplemen seharusnya memberikan edukasi untuk promosi, bahkan memberitahukan tentang efek samping jika produknya dikonsumsi berlebihan," lanjutnya sambil membaca komen dari Bambang (baca: netizen) yang makin lama makin ramai.

Mirisnya, sales atau penjual produk suplemen hanya menjual mimpi indah bahwa dengan mengkonsumsi produk mereka adalah cara terbaik, bahkan tercepat untuk mendapatkan tubuh ideal, berotot dan sixpack seperti yang diidam-idamkan.

Semakin mudahnya akses informasi, produk suplemen yang banyak beredar di kota-kota besar, saat ini menghilang. Bukan dari peredaran, tapi beralih distribusi ke daerah-daerah yang akses informasi masih terbatas. Sehingga penjualpun bebas melakukan 'pembodohan' konsumen di wilayah tersebut.

Sebelumnya, Canggih menulis pada caption unggahan instagramnya, bahwa semua kebodohan itu dikarenakan minimnya keinginan menerima informasi dari berbagai sumber. Dan kejahatan yang sesungguhnya dari industri fitness adalah memanfaatkan kebodohan agar mendapatkan keuntungan.

Suplemen penambah masa otot, suplemen superior yang over claim dengan 'magic words' yang membuai. Hingga tercetusnya jargon 'No Money No Muscle' yang seakan otot bisa dibeli dengan uang, dan menggiring orang untuk membeli suatu produk dengan kata-kata tersebut.

Sedangkan yang sebenarnya adalah 'No Niat No Muscle'.

"Pastikan, ketika mengkonsumsi protein yang banyak, harus banyak mengkonsumsi air putih. Kebanyakan minum air mineral menyebabkan batu empedu adalah hoax. Dan kalau bisa mengkombinasikan suplemen dengan baik, kalian akan lebih bisa berhasil," saran Canggih sebelum akhirnya menutup live instagram tanpa basa-basi dengan wassalam.