Lewat Hampers Unik, Lamang Tapai Padang Pasir 1958 Makin Dikenal

foto : @lamangtapaipadangpasir1958

Informasi kekinian, usaha Lamang Tapai Padang Pasir 1958 telah dirintis sejak tahun 1958. Diawali oleh sang nenek, kemudian dilanjutkan oleh anak dari almarhumah nenek bernama Juslaini yang awalnya berjualan Lamang Tapai di Pasar Raya Padang, Sumatra Barat. Hingga saat ini terus dilanjutkan oleh generasi ke-tiga.

Di Sumatra Barat, "Lamang" dan "Tapai" merupakan penganan yang sering dijumpai saat memasuki Ramadhan, perayaan Idul Fitri atau Idul Adha dan perayaan hari besar lainnya.

Lamang (lemang) adalah beras ketan yang dimasak dengan santan dalam bambu muda. Kemudian dibakar dengan bara api dan dijaga agar ruas bambu tidak terbakar. Sementara Tapai adalah tape beras ketan hitam yang dibuat dengan memfermentasikan beras ketan dengan ragi.

Semenjak viral beberapa waktu lalu, kini Lamang Tapai Padang Pasir 1958 makin dikenal masyarakat, khususnya di kota Padang dan sekitarnya.

Lamang Tapai Padang Pasir 1958 bukan hanya sekedar menjual, tapi juga membantu para pedagang kecil di pasar yang terimbas pandemi. Mengubah cara berjualan konvensional menjadi online melalui instagram. Para pedagang tersebut direkrut sebagai penyedia jajanan pasar yang akan dijual secara online.

"Saya masih ingat ipar saya berkata, coba dionlinekan, dibranding, orang mau lebaran, pasti banyak yang kangen dan rindu, kamu coba sistem PO (Pre Order) dulu." ungkap Ade, salah satu pemilik usaha Lamang Tapai Padang Pasir 1958 mengenai awal usaha ini bangkit di tengah pandemi.

Awalnya Ade sempat mengalami kebingungan. Tapi karena terus didukung oleh kakak iparnya Cici yang berada di Australia, akhirnya pada 9 Mei 2020 dia pun membuat detail pemesanan dan di-share ke semua saudara. Kemudian mereka saling share detail pemesanan tersebut.

"Officially tanggal 10 pengantaran pertama kami. Alhamdulillah, semenjak saat itu hingga sekarang, ada saja pesanan yang datang," tutur Ade.

Berawal dari Hampers

Sebagai salah satu bentuk dukungan yang diberikan oleh sang ipar, adalah dengan memesan hampers yang akan diberikan kepada teman-temannya yang tinggal di kota Padang. Disain tata cara dan letak susunan jajanan pasar yang berisi Lamang Tapai dan lainnya pun dikirimkan oleh sang ipar. Setelah dengan berbagai pertimbangan dipilihlah Lamang, Sarabi, Kue Talam, Lapek Bugih, Lamang Tapai, Lamang Pisang, Lamang Baluo untuk isian hampers. Karena tidak semua jajanan yang dijual online ada dalam hampers.

Teman-teman yang dikirimkan hampers oleh sang ipar pun memposting foto hampers tersebut di Instagram mereka.

"Saya pun tidak tahu dari mana itu bermula. Uni Whulandari Herman (Putri Indonesia 2013) memesan untuk orang tuanya di Padang dari Malaysia," tutur Ade yang tidak menyangka hampersnya dipesan dari luar negeri.

Sebelumnya sang ipar juga lebih banyak mempromosikan hampers itu ke teman-temannya. Tidak hanya di Padang, luar Padang, Jakarta, hingga ke luar negeri. Dengan menekankan walaupun tidak bisa berjabat tangan di hari raya, sampaikan salam rindu dan cinta lewat hampers.

Upaya Lamang Tapai Padang Pasir 1958 untuk membantu para pedagang lain yang tidak bisa berjualan secara konvensional di tengah pandemi, ternyata didukung oleh beberapa selebgram dan Instagramers lainnya di Sumatra Barat. Mereka bersedia meng-endorse tanpa harus dibayar. Sebut saja Uni Intan yang mengirimkan paket Lamang kepada orang tuanya, Udalipp (Rico Saptahadi) dengan Intagram Minang Lipp Adipati Fauzan dengan Instagram Sumbar Rancak, Jibi (Video Creator) dan Andahayani Yoseph yang memesan hampers untuk korban covid-19, serta banyak Instagramers lainnya yang mendukung melalui promosi melalui instagram mereka.

Saat ini ada tiga orang yang membantu ekspansi usaha ini, Cici, Ade dan Wiwi. Mereka bertiga berencana meningkatkan platform untuk media online. Karena masih terbatas di instagram, mereka ingin menggarap pasar lokal, Padang dan Sumatra Barat untuk jajanan tradisional Minang.

Tiga anak muda kreatif ini berniat akan terus berupaya menggerakkan perekonomian, melestarikan budaya Minang dan membantu pedagang kecil di Sumatra Barat, khususnya kota Padang untuk tetap berdaya di tengah pandemi.

Ikuti Lamang Tapai Padang Pasir 1958 melalui Instagram @lamangtapaipadangpasir1958 dan nikmati aneka jajanan tradisional Minang dalam satu hampers dengan tatakan bambu. Tidak hanya unik tapi juga menggoda selera. Apalagi untuk para perantau Minang yang rindu kampung halaman. Tidak bisa pulang kampung, tapi tetap bisa bersilaturahmi dengan sanak saudara melalui hampers ini.